Kamis, 20 Oktober 2011

SBY Dinilai Bermain Politik Dua Kaki

Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat Politik LIPI Siti Zuhro menilai hasil reshuffle kabinet tidak menjanjikan perubahan yang lebih baik walau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki 19 wakil menteri. Sebab, SBY bermain dalam politik dua kaki.

Siti melihat, SBY lebih mengakomodasi parpol koalisi. Sementara menteri-menteri yang tersangkut korupsi seperti di Kemanakertrans dan Kemenpora sama sekali tidak tersentuh.

SBY berusaha menciptakan politik harmoni melalui pendekatan stabilitas dengan cara yang elitis. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu hanya mengakomodasi kepentingan koalisi dan ingin memuaskan publik dengan menempatkan wakil menteri.

"Itu berstandar ganda karena tidak efektif, tidak efisien, netralitasnya dipertanyakan, demikian pula loyalitasnya," kata Siti dalam sebuah diskusi di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (20/10).

Siti mempertanyakan apa faktor yang menjadi alasan untuk merombak kabinet. Apakah moral atau prestasi? Apalagi reformasi birokrasi itu menyangkut percepatan dan akselerasi dalam menjalankan program SBY.

"Belum lagi hubungan menteri dan wakil menteri sampai ke bawah itu tidak mudah," tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan salah besar jika pengurangan menteri PKS karena sikap Sekjen DPP PKS Anis Matta. Tak ada yang salah dari ucapan Anis. Sebab, semua anggota DPR mempunyai hak bicara yang dilindungi UU.

"Jangan personalisasi dijadikan punishment," pintanya.

PKS, lanjut anggota Komisi III DPR ini, tengah belajar memimpin negara. Karena itu PKS berniat berada di koalisi hingga 2014. "Tiga kementerian kita beri kesempatan maksimal mungkin," pungkasnya. (Ant/BEY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar