Rabu, 18 Juli 2012

Pengamat LIPI: Warga Sudah Jatuh Cinta pada Joko Widodo

Isu SARA Tidak Mempan
Rabu, 18 Juli 2012 , 19:37:00 WIB

Laporan:

SITI ZUHRO/IST
RMOL. Hasil Pilkada DKI Jakarta putaran kedua tidak akan beda jauh dengan putaran pertamanya. Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, meyakini, pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama kembali berjaya dan terpilih menjadi pemimpin baru provinsi ibukota negara.

"Masyarakat Jakarta terlalu jatuh cinta dengan Jokowi. Namun juga harus dicermati masalah ideologi dan upaya kampanye hitam yang akan dilakukan dalam Pilkada DKI Jakarta," ungkap Siti, di gedung DPD komplek Senayan, Jakarta (Rabu, 18/7).

Mantan anggota Timsel Calon Anggota KPU itu juga yakin, isu SARA yang dikembangkan dalam masa Pilkada tidak akan laku di Jakarta. Jakarta adalah pusat pemerintahan dan semua media nasional pasti serius menyoroti semua masalah di dalamnya.

"Masyarakat sudah jatuh cinta dengan Jokowi, jadi tidak mungkin berpaling. Bagaimana ya kalau orang jatuh cinta rasanya," sebut dia.

Sedangkan koalisi parpol yang sedang digencarkan saat ini jelang putaran dua, menurut Siti tidak akan berpengaruh banyak pada pilihan rakyat. Suara parpol sudah distigma sebagai suara elit semata.

"Lihat saja Partai Golkar di Indonesia Timur begitu besar, tapi di DKI Jakarta Partai Golkar tidak bisa berbuat apa-apa dalam mendongkrak suara calonnya, Alex Noerdin," simpulnya. [ald]

Minggu, 15 Juli 2012

Pilkada Putaran Kedua, PKS Bakal Galau

Pilkada Putaran Kedua, PKS Bakal Galau
TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, memprediksi suara Partai Keadilan Sejahtera akan beralih ke pasangan incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. "PKS akan blunder kalau memilih Jokowi karena melanggar khittah," kata Siti Zuhro ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 14 Juli 2012. (Baca: Putaran Kedua Pilkada DKI, Perang Ideologi)

Siti mengatakan ideologi PKS dan PDIP, partai pengusung Jokowi-Basuki, sangat berseberangan. PDIP mempunyai ideologi nasionalis sedangkan PKS lebih ke agama. Apalagi pasangan Jokowi berasal dari kalangan nonmuslim. Jika ia menyeberang mendukung Jokowi, kata Siti, PKS akan keluar dari citranya. (Baca: Putaran Kedua, Pemilih PKS Bakal Terbelah?)

Siti menuturkan PKS akan kehilangan simpatisannya di 2014 jika beralih ke pasangan nomor urut tiga. "Sekarang saja suaranya sudah jauh berkurang dibanding sebelumnya, apalagi kalau memberikan dukungan," kata peneliti senior ini.

Siti juga memperkiraan PKS Jakarta akan mengikuti konstelasi politik nasional. Pada tataran nasional, PKS segerbong dengan Demokrat pengusung Fauzi. "Jika daerah masih mungkin bersama PDIP, tapi ini Jakarta," kata Siti. Jakarta, sebagai ibu kota negara, sangat dekat dengan kekuasaan.

Meski memprediksi PKS akan mendukung calon incumbent, Siti Zuhro membenarkan langkah Fauzi mendekati Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin, sebagai upaya untuk melobi partai peraih suara nomor 2 di Jakarta ini. Upaya ini untuk menekankan nilai lebih Fauzi Bowo di mata PKS. (Baca: Fauzi Bowo Temui Petinggi PKS)

SUNDARI