Minggu, 02 Januari 2011

Capres 2014 Demokrat: Anas Urbaningrum, Ani SBY atau Pramono Edhi Wibowo?

JAKARTA,RIMANEWS- Masih tanda tanya, apakah Anas Urbaningrum, Pramono Edhi Wibowo atau Ani SBY yang bakal jadi capres 2014? Situasi ini mewarnai diskursus di kalangan Demokrat dan masyarakat. Tentu pro-kontra ketiga nama (Anas, Ani dan Pramono) itu muncul, namun wajar saja. Ken Ward, Indonesianis ANU Canberra menduga, bisa jadi Pramono Edhi Wibowo yang diajukan Demokrat, kalau bukan Anas atau Ani SBY. "Semua masih mungkin, tergantung situasi 2013-14 nanti, siapa yang akan diajukan Cikeas," kata Ken Ward dalam satu diskusi.

Baru saja setahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jilid II berjalan, masyarakat telah disibukkan dengan target pemilihan umum (pemilu) 2014.

Nama calon presiden (capres) pengganti SBY pun kini sudah bermunculan, dengan tujuan untuk mempopulerkan sosok capres sejak dini. Bahkan nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kini disebut-sebut akan dicapreskan partainya.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, tidak ada salahnya menggadang capres 2014 sejak dini agar masyarakat tidak gagap saat pemilihan umum nanti.

"Saya melihat gini ya untuk calon-calon, nomor satu itu dicarikan yang populer supaya enggak capek mengampanyekannya nanti," ujar Zuhro , Minggu (2/1/2011).

Anas, menurutnya, memiliki kepopuleran dan ketampanan yang mampu memikat para pemilihnya, jika digadang sebagai capres. Namun Zuhro menegaskan, meski dua hal tersebut menjadi salah satu faktor kuat, namun tidak berarti akan menentukan kemenangannya dalam pemilihan umum.

"Tidak menentukan, yang lebih menentukan nanti elektabilitas, ini sudah kualitas. Orang bisa populer karena kebaikannya, kejelekannya. Tapi elektabilitas lebih substansial dari skedar populer." jelasnya.

Namun Zuhro menilai, akan ada beberapa partai yang menggadag ketua umum partainya sebagai capres. Dan bagi sang ketua umum partai, lanjut dia, akan lebih mudah mencari dukungan masyarakat, memperkenalkan kualitas dirinya kepada konstituennya.

"Apa lagi kalau ketua partai, mereka memiliki peluang yang besar untuk membangun kualitas, memperkenalkan diri ke bawah, ini harus mengakar, partai harus memberlakukan pemberdayaan terhadap rakyat," ujarnya. [*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar