Jumat, 25 Maret 2011

Siti Zuhro: Koalisi ‘Cerai Gantung’

JAKARTA, HALUAN — Pe­ngamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengibaratkan koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono ‘cerai gantung’ karena parpol anggota koalisi masih saja bersikap keras ter­hadap kebijakan pemerintah.

Menurut Siti, koalisi yang dinilai sebagian kalangan solid namun dalam kenyataannya tidak de­mikian. Hal tersebut di­per­lihatkan PKS dan Golkar sebagai anggota koalisi masih saja ber­sikap keras terhadap berbagai kebijakan pemerintah.

“Kita gundah pada parpol yang ada dalam koalisi yang tidak solid. Ini bukan rujuk tapi ‘cerai yang digantung’ dan dipaksa solid walau sebenarnya tidak solid,” kata Siti dalam diskusi bertema ‘Golkar-PKS Diikat, Penuntasan Berbagai Kasus Mandeg’ di ruangan wartawan DPR, Kamis (24/3).

Dia mencontohkan penyataan dari Bambang Soesatyo (FPG) yang memprediksikan berbagai hal ke depan. “I sangat disayangkan dengan berbagai dan prediksi ke depan. Itu artinya tidak ada garansi dari Golkar untuk tidak nyaring untuk tetap kritis,” ujarnya.

Karena itu kata Siti, SBY selaku pimpinan di koalisi sudah seharusnya mengambil langkah-langkah yang tegas atau strategis untuk menyikapi perkembangan kondisi di koa­lisi. Sebab saat ini jika SBY terus mem­per­tahankan kondisi koalisi yang kurang harmonis maka kerugian akan meng­hantui masyarakat. “Nah kalau kondisinya seperti ini terus lalu bangsa ini mau dibawa kemana? Jadi SBY harus berani mem­buat terobosan hingga koa­lisi yang ada benar-benar solid,” ujarnya.(sam)

Sementara Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah menegaskan bahwa parpol anggota koalisi harus memegang teguh poin-poin yang telah disepakati dalam perjanjian koalisi. Diantaranya adalah mendukung semua program pemerintahan yang pro rakyat hingga tahun 2014. “PD disini berbicara trust, dan harapannya adalah kepada Golkar atau PKS setelah berkoalisi kita harus paham bagaimana aspek-aspek bekerjasama untuk kesejahteraan rakyat. Perbedaan hanya perbedaan cara pemenuhan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Mengenai PKS yang tak kunjung mendapatkan kesempatan bertemu dengan SBY, Jafar mengungkapkan bahwa hal itu hanya menunggu waktu saja. (sam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar