Sabtu, 24 September 2011

Soal Petani, Pemerintah Harus Contoh Orde Baru

Hasil pertanian Indonesia masih tertinggal, kalah dengan Thailand, Malaysia dan Vietnam.




Demo Serikat Petani Indonesia (SPI) di Bundaran HI (Foto: PelitaOnline/Denisa)


Jakarta, PelitaOnline -- MOMENTUM Peringatan Hari Tani Nasional harus menjadi refleksi yang serius bagi pemerintah. Pasalnya, pertanian Indonesia sangat jauh tetinggal dari negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

"Hasil pertanian kita masih tertinggal, kalah dengan Thailand, Malaysia dan Vietnam," ujar peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, Sabtu (24/9).

Menurut dia, undang-undang atau kebijakan pemerintah harus mencerminkan kebutuhan petani karena bangsa ini tidak mungkin terus menerus mengimpor bahan pangan.

"Selama undang-undang yang diusulkan petani bermanfaat bagi mereka, pemerintah semestinya mengabulkan, bukan malah menghambat."

Idealnya, lanjutnya, negara menjamin kelangsungan nasib petani, apalagi Indonesia negara berbasis pertanian bukan industri.

"Mestinya bidang pertanian dikuatkan dan dilindungi cukup, seperti di Thailand, supaya para petaninya makin kreatif, produktif dan kompetitif."

Dia mencontohkan banyak kasus kesenjangan terjadi antara peraturan perundang-undangan dengan praktik pelaksanaannya, pengawasan yang kurang, dan tiadanya sanksi tegas terhadap pelanggaran.

"Kementerian Pertanian tidak banyak membuat terobosan penting yang menguntungkan atau memberdayakan petani. Akibatnya petani kesal, masa depannya tak pasti. Belum lagi kemungkinan politisasi isu berkaitan dengan petani yang justru malah merugikan mereka sendiri."

Untuk itu, bagi dia, pemerintah seharusnya mencontoh pada Orde Baru terkait masalah pertanian.

"Pemerintah harus terus memantau pertanian ini dengan cukup jeli, seperti era Orde Baru, yang membuat para petani kita cukup nyaman waktu itu."

(ali | irman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar