Jakarta, RMOL. Jangan Sampai Rp 6,7 Triliun Mengalir Ke Kantong Pejabat
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berencana menyelesaikan program Kartu Tanda Penduduk Elektornik (e-KTP) pada 2012. Program ini untuk menghindari kepemilikan KTP ganda dan memperbaiki Daftar Pemilih Tetap (DPT). Tapi yang menarik, anggaran yang mau digelontorkan untuk e-KTP berskala nasional itu sebesar kasus dana talangan Bank Century Rp 6,7 triliun.
‘’Harus Ada Pengawasan Deh...’’
Siti Zuhro, Peneliti LIPI
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan, pemberian e- KTP (KTP elektronik) dapat memperbaiki sistem kependudukan.
“Saya yakin pemberian KTP elektronik ini akan mencegah seseorang untuk membuat KTP ganda atau palsu,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
“Lagipula pemberian KTP ini bukan hal yang mewah sekali. Karena beberapa daerah sudah lebih dulu melakukannya,” ungkapnya.
Dikatakan, pemberian KTP ini sifatnya sangat mendesak, sebab pelaksanaan Pilkada tahun 2010 segera dimulai.
“Pembuatan KTP ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Cukup satu jam tanpa dibebankan biaya, sehingga permasalahan kekisruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak akan ada lagi,” katanya.
Memang, lanjutnya, soal DPT tidak sesederhana yang dibayangkan. Ujung tombaknya berada di RT/RW maka dibutuhkan tenaga yang profesional.
“Harus ada pengawasan deh yang serius dari institusi independen dalam pembuatan KTP elektronik ini. Jangan sampai pemberian KTP ini dijadikan proyek menguntungkan bagi oknum pemerintah,” tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar