JAKARTA - Ruang
Majapahit Kementerian PANRB kembali menjadi ajang presentasi para
inovator peserta kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2014. Setelah
hari pertama menampilkan tujuh innovator, Jumat (28/02), sebanyak 6
unit pelayanan publik mempresentasikan inovasinya.
Inovasi yang ditampilkan antara lain whistleblower system
(KPK), upaya aksi mewujudkan wilayah bebas dari korupsi pada jembatan
timbang (Provinsi Jawa Timur), sistem informasi Puskesmas terintegrasi
(Kota Cimahi), serambi difusi Iptek (Provinsi Sumatera Selatan), rumah
sehat lansia (Kota Yogyakarta), dan rapor online (Kota Surabaya).
Deputi Pelayanan Publik Kementerian
PANRB Mirawati Sudjono menyatakan, proses wawancara dan presentasi ini
harus dilalui para inovator, karena banyak hal yang tidak terungkap di
proposal bisa terpresentasikan dengan jelas disini, “Banyak yang
melebihi ekspektasi. Ternyata banyak inovasi yang tidak terekspose oleh
media dan ini harus kita bawa ke tingkat nasional,“ ujarnya ketika
menyaksikan presentasi dan wawancara para peserta. Ditambahkan, banyak
inovasi yang bisa direplikasi dearah-daerah lain, sehingga bisa
meningkatkan kualitas pelayanan publik secara nasional.
Menurut peneliti LIPI Siti Zuhro, banyak yang melakukan inovasi cukup radikal, tetapi ada juga yang melakukannya business as usual. “Ada yang sangat memuaskan dan bermanfaat bagi masyarakat lokal,” ujarnya.
Peneliti LIPI ini mengapresiasi
kompetisi inovasi pelayanan publik yang dilakukan Kementerian PANRB ini.
“Ini bagian tak terpisahkan dari tujuan reformasi birokrasi. Ternyata
banyak daerah yang melakukan peningkatan kualitas pelayanan publik,”
imbuhnya. (sgt/HUMAS MENPANRB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar