GITA WIRJAWAN MUNDUR - Menteri
Perdagangan Gita Wirjawan memasuki ruang untuk jumpa pers di
Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (31/1). Gita Wirjawan mundur
dari jabatannya saat ini sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet
Indonesia Bersatu (KIB) II menyusul keikutsertaannya dalam konvensi
capres Partai Demokrat. (Antara)
JAKARTA (Suara Karya): Peserta konvensi calon presiden (capres) Partai
Demokrat yang memegang jabatan di pemerintahan dan lembaga negara
diminta mengikuti jejak Gita Wirjawan dan Dino Patti Djalal yang mundur
dari jabatannya. Dengan demikian, mereka bisa berfokus pada
keikutsertaan dalam konvensi dan terhindar dari penyalahgunaan wewenang
dan kekuasaan.
Peringatan ini disampaikan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) R Siti Zuhro, pengamat politik Pol-Tracking Institute
Hanta Yuda, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit, dan
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, di Jakarta, Jumat (31/1).
Siti Zuhro mengimbau semua peserta konvensi capres Partai Demokrat yang kini menduduki jabatan publik maupun politik agar mengikuti sikap yang ditempuh Gita Wirjawan dan Dino Patti Djalal.
"Kita tahu, peserta konvensi ini ada menteri, Ketua DPR, Ketua DPD,
anggota DPR, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan gubernur. Agar
mereka bisa berfokus pada kegiatan konvensi, sebaiknya mereka juga
mundur dari jabatan-jabatan itu," kata Siti Zuhro kepada Suara Karya.
Menurut Siti, kalau saat ini banyak pejabat peserta konvensi yang tidak
mau melepas jabatannya, hal itu dikarenakan aturan yang ditetapkan oleh
Komite Konvensi Partai Demokrati tidak tegas.
"Harusnya panitia konvensi memberikan aturan yang tegas kepada peserta.
Tapi, karena ketidaktegasan ini, akhirnya banyak yang tidak fokus.
Mereka sibuk sosialisasi ke 34 provinsi. Akhirnya tugas inti sebagai
pejabat negara terabaikan," kata Siti Zuhro.
Pendapat serupa disampaikan Hanta Yuda. "Ini contoh yang baik bagi
menteri lain seperti Dahlan Iskan, termasuk peserta konvensi lain yang
masih menduduki jabatan publik," ujarnya.
Gita Wirjawan secara resmi telah mengumumkan pengunduran dirinya dari
kursi Menteri Perdagangan di Jakarta, Jumat (31/1). Gita mundur dengan
alasan ingin berfokus bertarung dalam konvensi capres Partai Demokrat.
Surat pengunduran dirinya sudah dilayangkan. Menurut Gita, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyetujui. "Saya mengundurkan diri
dari jabatan Menteri Perdagangan Republik Indonesia efektif 1 Februari
2014," kata Gita.
Ia merupakan satu dari 11 peserta konvensi capres Partai Demokrat.
Aktivitas politiknya belakangan ini kerap dikaitkan dengan kinerjanya
sebagai Menteri Perdagangan.
Menurut Hanta, menteri yang ikut konvensi ditengarai memiliki akses
fasilitas milik negara dan bersentuhan langsung dengan kinerja
pemerintahan. Hal itu berbeda dengan para peserta konvensi yang berasal
dari kalangan parlemen seperti DPR dan DPD.
Meski demikian, menurut Hanta, posisi Mendag yang dipegang Gita tidak
mempunyai variabel positif untuk mendongkrak elektabilitasnya. Bisa
dikatakan posisi menteri tak menjadi panggung strategis bagi Gita.
Bahkan, saat ini ada sejumlah masalah yang membelit kementeriannya.
Ia menilai, mundurnya Gita tidak bisa disebut sebagai strategi untuk
menaikkan popularitas. Karena, kondisi itu jauh berbeda dengan langkah
SBY pada waktu itu mundur dari kabinet Megawati.
Hal berbeda disampaikan Arbi Sanit. Dia berpendapat, para bakal calon
presiden sebaiknya tidak memanfaatkan jabatan publik untuk mencapai
tujuan politiknya. "Jadi, alangkah baiknya mereka yang ikut konvensi
untuk mundur saja. Itu pasti akan mendapat apresiasi karena lebih ideal
bagi pembelajaran demokrasi," katanya.
Dia menambahkan, jika peserta konvensi tak mundur dari jabatan publik,
akan memicu penurunan kinerja dan kemungkinan tergoda untuk memanfaatkan
kekuasaan demi pemenangan "kampanye".
Dia mengatakan, pejabat yang ikut konvensi mirip dengan seorang
petahana (incumbent). "Mundur dari jabatan publik adalah risiko yang
harus diambil ketika menjadi peserta konvesi. Dalam konteks ini, mereka
yang ikut konvensi mirip dengan calon petahana yang kembali ikut dalam
pemilu. Mereka punya akses luas terhadap infrastuktur jabatan untuk
keuntungannya," katanya.
Sementara itu, jika sang pejabat tetap berkukuh tak mundur, muncul
ketidakjelasan posisi. "Artinya, banyak pihak sulit membedakan kegiatan
terkait jabatannya dengan aktivitas konvensi," ujar Arbi.
Julian Aldrin Pasha berharap keputusan yang sama dapat diambil Menteri
BUMN Dahlan Iskan yang juga menjadi peserta konvensi. "Pak Gita kan
bukan satu-satunya peserta konvensi Demokrat yang saat ini menjadi
menteri. Seyogianya menteri lain yang ikut konvensi juga memiliki
pertimbangan yang sama dengan Pak Gita," kata Julian.
Ia menegaskan, pengunduran diri Gita baru efektif setelah Presiden SBY
mengumumkan menteri baru. "Sebelum diputuskan atau diumumkan
penggantinya secara resmi, Pak Gita tetap menjabat Mendag," ujarnya.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi secara terpisah mengatakan,
calon pengganti Gita menunggu keputusan Presiden SBY. "Ini adalah
keputusan yang sudah diambil. Kita nanti tinggal menunggu keputusan
Presiden terkait dengan Kementerian Perdagangan," ujar Bayu yang
mendampingi Gita Wirjawan saat mengumumkan pengunduran diri sebagai
Menteri Perdagangan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat
(31/1).
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan
tidak berniat mengikuti langkah Gita mundur dari jajaran Kabinet
Indonesia Bersatu (KIB) II. Dahlan tetap memilih melanjutkan tugasnya
sebagai komandan perusahaan-perusahaan pelat merah.
Alasannya, Dahlan belum dipastikan sebagai calon presiden yang bakal
diusung oleh partai bernomor urut tujuh itu. (Kartoyo DS/Feber S)
Coin Casino Review & Bonus Code for Canada 2021
BalasHapusCasino Welcome Bonus: 100% Welcome Bonus up 인카지노 to 카지노 C$500 샌즈카지노 with 2 active deposits, 10x wagering, & more. Claim your C$500 Welcome Bonus!