Laporan: Firardy Rozy
"Tentunya masyarakat sangat menggandrungi tokoh yang mampu membaca tren kebutuhan masyarakat," kata pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (7/1).
Saat hedonisme dan oportunis yang tinggi baik di legislatif, eksekutif dan yudikatif tidak lagi amanah bahkan condong korupsi lalu muncullah sosok bersahaja dan sederhana seperti Joko Widodo yang lantas jadi idola masyarakat.
"Model mitos itu bukan baru di Indonesia, masyarakat Indonesia memang terobsesi memiliki pemimpin impian," jelas Siti.
Kegemilangan Jokowi, kata Siti, tidak muncul begitu saja. Ia punya kharismatik sama seperti Soekarno dan Soeharto.
"Endriartono paham betul soal itu, karena kan karier tentara dari bawah. Hanya politik saja yang bisa loncat, makanya dia sangat heran sekali (Jokowi), kok bisa jadi kutu loncat, dia juga bingung," tutur Siti mengomentari kritikan Endriantono Sutarto yang menyebut kegemilangan Jokowi sebagai hal aneh.
Menurut peserta Konvensi Capres Partai Demokrat tersebut, seorang pemimpin wajib dilihat rekam jejaknya. Meski begitu, Siti juga mengingat kepada semua pemimpin Indonesia harus memiliki bekal yang cukup, tidak terpaku mitos belaka.
"Indonesia ini secara politiknya hobi memiliki mental asal terabas, seperti yang dibilang Mukhtar Lubis orang karbitan, tidak mau berkeringat, politik pencitraan yang menyesatkan," tukas Siti.[wid]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar