Kamis, 09 Januari 2014

Jelang Pemilu Akan Ada Tiga-Empat Koalisi

Jelang Pemilu AKan Ada Tiga-Empat Koalisi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, memproyeksikan menjelang Pemilihan Presiden 2014 partai-partai akan membentuk koalisi, dan koalisi itu akan dipelopori oleh partai yang menduduki rangking tiga besar pemilihan pada April nanti.
Ditemui usai konfrensi pers hasil survei nasional Indo Barometer "Efek Jokowi dan Kinerja Parpol Tiga Bulan Jelang Pemilihan Legislatif," di Hotel Harris Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (09/01/2013), Siti Zuhro menilai dua partai yang kemungkinan besar lolos dalam tiga besar adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar.
"Koalisi pasti dimulai dari partai yang menjadi tiga besar pemenang pemilu yakni PDI P, Golkar, dan kalau Gerindra menusuk menjadi tiga besar akan terbentuk satu koalisi lagi, minimal tiga-empat koalisi," ujarnya.
Siti Zuhro mengatakan kedekatan PDIP dengan Partai NasDem sudah bisa dibaca sejak lama. Pasalnya dua partai itu memiliki keterkaitan dan kesamaan dasar pemikiran.
"Sebenarnya kalau tidak pecah Megawati dan Prabowo, sebenarnya PDIP dan Gerindra itu cocok," terangnya.
Soal Partai Demokrat Siti mengaku masih sulit mengandaikan. Ia menganggap Partai Demokrat masih memiliki keinginan dengan sisa-sisa ketenarannya, namun sayangnya hingga kini elektabilitas partai tersebut tidak kunjung membaik.
"Demokrat itu tidak percaya diri dengan membentuk konvensi yang terdiri dari menteri, dubes dan tokoh nasional. Secara internal belum selesai masalahnya. Kondisi demokrat sangat berat," jelasnya.
Selanjutnya menurut Siti Partai Golkar terlihat tertarik untuk menjalin koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sedangkan Partai Hanura juga tampak tengah membangun koalisinya sendiri.
Untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Siti mengaku masih sulit untuk meproyeksikannya, karena partai tersebut elektabilitasnya tengah turun drastis akibat kasus yang menimpa mantan presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq, namun masih memiliki kader yang setia.
"Diakui PKS memiliki pemilih tradisional yang memilih karena partainya. Hal itu tercermin dari Pemira yang dilakukannya," kata Siti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar