TEMPO.CO, Jakarta
- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti
Zuhro, memprediksi suara Partai Keadilan Sejahtera akan beralih ke
pasangan incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. "PKS akan blunder kalau memilih Jokowi karena melanggar khittah," kata Siti Zuhro ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 14 Juli 2012. (Baca: Putaran Kedua Pilkada DKI, Perang Ideologi)
Siti
mengatakan ideologi PKS dan PDIP, partai pengusung Jokowi-Basuki,
sangat berseberangan. PDIP mempunyai ideologi nasionalis sedangkan PKS
lebih ke agama. Apalagi pasangan Jokowi berasal dari kalangan nonmuslim.
Jika ia menyeberang mendukung Jokowi, kata Siti, PKS akan keluar dari
citranya. (Baca: Putaran Kedua, Pemilih PKS Bakal Terbelah?)
Siti
menuturkan PKS akan kehilangan simpatisannya di 2014 jika beralih ke
pasangan nomor urut tiga. "Sekarang saja suaranya sudah jauh berkurang
dibanding sebelumnya, apalagi kalau memberikan dukungan," kata peneliti
senior ini.
Siti juga memperkiraan PKS Jakarta akan mengikuti
konstelasi politik nasional. Pada tataran nasional, PKS segerbong dengan
Demokrat pengusung Fauzi. "Jika daerah masih mungkin bersama PDIP, tapi
ini Jakarta," kata Siti. Jakarta, sebagai ibu kota negara, sangat dekat
dengan kekuasaan.
Meski memprediksi PKS akan mendukung calon incumbent,
Siti Zuhro membenarkan langkah Fauzi mendekati Ketua Majelis Syuro PKS,
Hilmi Aminuddin, sebagai upaya untuk melobi partai peraih suara nomor 2
di Jakarta ini. Upaya ini untuk menekankan nilai lebih Fauzi Bowo di
mata PKS. (Baca: Fauzi Bowo Temui Petinggi PKS)
SUNDARI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar