Senin, 21 April 2008

Jenderal Purnawirawan dan 'Incumbent' Sudah Tidak Laik Jual

Polhukam
Reporter: Markus Junianto Sihaloho

JAKARTA--MI:
Tokoh tua, purnawirawan jenderal, dan incumbent sudah tak laik jual dalam pemilihan kepala daerah. Hasil pilkada di Jabar dan Sumut sudah menunjukkan kecenderungan rakyat memilih calon baru.

Pengamat politik dan otonomi daerah LIPI, Siti Zuhro menyampaikan hal tersebut saat dihubungi Media Indonesia. "Sudah tak laik jual? Iya. Sudah ada kejenuhan di masyarakat bagi tokoh lama, apalagi yang hanya didaur ulang," kata Siti Zuhro.

Dia lalu menyontohkan keberadaan Agum Gumelar yang memang pernah menjabat menteri, calon wapres pada pemilu 2004, sempata menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta dan terakhir jadi cagub di Jawa Barat. Menurutnya, Agum adalah representasi tokoh lama yang didaur ulang kembali di dalam proses apilkada.

Lebih lanjut, Siti menjelaskan era tokoh berlatar belakang purnawirawan jenderal dan incumbent mencapai puncaknya saat pilkada DKI Jakarta yang memenangkan Fauzi Bowo-Mayjen (Purn) Prijanto. Usai itu, praktis masyarakat jenuh dengan tokoh lama dan menginginkan wajah baru.

"Warga sudah tak mau daur ulang pemimpin lama. Mereka ingin sesuatu yang baru, bahasa saya perubahan. Sebenarnya perubahan yang ditunggu itu adalah terobosan dari calon yang muda dan baru itu," jelasnya.

Dia melanjutkan wajar bila masyarakat mencari calon yang membawa terobosan baru. Sebab kehidupan di era lama sudah menjadikan masyarakat kapok.

Sementara, Sosiolog dari Universitas Airlangga, Hotman Siahaan menilai dari kedua pilkada, tidak bisa langsung disimpulkan bahwa calon incumbent dan purnawirawan jenderal tak lagi laik jual.

Untuk kasus Pilkada Jawa Barat, Hotman memang sepakat masyarakat di sana sudah jenuh dan tidak menginginkan figur lama memimpin. Figur yang dimaksud adalah mantan gubernur Danny Setiawan, dan mantan wagub Nu'man Abdul Hakim yang berpasangan dengan Agum Gumelar.

"Kekalahan mereka adalah tanda ketidakpuasan rakyat terhadap kinerja mereka yang lama. Warga tidak melihat adanya alternatif lain selain pasangan Hade," kata Hotman. (Mjs/OL-2)